Sabtu, 08 Januari 2011

Pendahulan

PENDAHULUAN
 بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين ، وبه نستعين ، على أمور الدنيا والدين ، والصلاة والسلام على سـيدنا وحبيبنا وقرة أعيننا ومولانا محمد سـيد الأنبياء والمرسلين ، وعلى آله وصحبه أجـمعين ، ولا حول ولا قوّة إلا بالله العلي العظيم ، أما بعد ؛

Di Indonesia, Pesantren dicatat oleh sejarah sebagai lembaga pendidikan tertua. Sarana fisiknya sangat sederhana, tapi multiguna.
Pesantren lahir dari Thoriqoh-Thoriqoh yang dibawa oleh para tokoh sufi jawa yang sering dan lebih mudah disebut Wali Songo. Mereka mengajarkan Agama Islam kepada penduduk setempat di Surau, Langgar, atau Masjid yang didirikannya. Ampel Denta merupakan salah satu bukti sejarah keberadaan pesantren pada masa Wali Songo. Bahkan Ampel kemudian menjadi pusat penggodokan kader-kader Ulama’ Besar dan juga menjadi pusat pengembangan Da’wah Islamiah di bumi Nusantara yang kita cintai, terutama bagian timur.
Jika dilihat dari sisi sejarah bahwa, Pesantren juga menjadi pusat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Islam, maka Pesantren lebih cocok disebut sebagai replika dari berbagai Madrasah Islam.
Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan, khususnya Pendidikan Islam dewasa ini. Bisa dibilang menggembirakan. Hal ini dapat dicermati dengan adanya rekontruksi bangunan kurikulum yang telah ada menjadi konsep keilmuan yang utuh dan integralistik.
Lembaga Pendidikan Pesantren telah menyiapkan segala perangkatnya untuk mencetak kader-kader bangsa yang tidak hanya memiliki kecerdasan intlektual tinggi, tapi juga memiliki kecerdasan emosional dan memiliki kecerdasan spiritual serta kecerdasan-kecerdasan lainnya.
Dengan kata lain, Dunia Pendidikan Pesantren saat ini sudah banyak yang mendesain sedemikian rupa, sehingga kualitas  out put yang dihasilkan benar-benar siap menjalani roda kehidupan ( out come ) sesuai dengan tuntutan zaman. Mega proyek pendidikan yang digarap saat ini adalah memadukan Sistem Pendidikan Konvensional yang telah berjalan dengan sistem salaf yang ada dalam tradisi pesantren. Perpaduan berbagai sistem itulah kemudian memunculkan istilah “Me­ngintelektualkan Kaum Salaf Dan Mensalafkan Kaum Intelektual.”
Atas kenyataan tersebut diatas dan dengan maksud menjaga kemandirian Pesantren Salaf dan meningkatkan mutu dan tanggung jawab, maka Tim Tujuh Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya, menyusun Buku Panduan Kepengurusan, Pengajaran dan Pembelajaran.
Dengan mengharap taufiq, hidayah dan ridho Allah SWT., semoga Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya berjalan dengan lancar dan baik serta melahirkan generasi-generasi yang ahli dibidang agama dan mumpuni dibidang penguasaan dasar-dasar sains dan tehnologi dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai ajaran salafush sholeh, Amin Ya Rabbal ‘Aalamiin.

وصلى الله على سيدنا محمد النبي الأمي ، وعلى آله وصحبه وسلّم ، والحمد لله رب العالمين ؛

Surabaya,     28 Muharram 1428 H.
            17 Februari    2007 M.
           
                                                                                                        
Pengurus
Pondok Pesantren As Salafi Al Fithrah

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Bram